Minggu, 08 Februari 2015

Kontes Akik Pandan - KPB Tgl 7 sd 8 februari 2015

Kontes Pandan - Se Jabodetabek

Kontes Akik Pandan : Sudahkah Terukur & Terstandar..?
(Sebuah Telaah Singkat)
Oleh : P.Md. Hery Cahayadi, S.Pd.
Pertama-tama kita ucapkan selamat & apresiasi kepada Komunitas Pandan Bekasi yang sukses melaksanakan 'Ngariung & Silahturahmi Keluarga Besar Pandan Lovers' di kota Bekasi pada 7-8 Februari 2015.
Dalam acara yang turut mengundang komunitas Pandan se-Jabodetabek tersebut diadakan juga Kontes Pandan No Memo, yang artinya akik pandan yang mengikuti kontes tersebut tanpa persyaratan Memo/sertifikat lab gemstone.
Kontes Akik Pandan No Memo ini sendiri pun harus kita angkat topi buat panitia. Ini dibuktikan dengan antusias peserta yang mencapai +/- 300 batu pandan yang mengikuti kontes tersebut. Sebuah terobosan berani untuk melawan dominasi lab gemstone yang masih enggan memasukkan identitas lokal & nilai estetika pada batu akik dalam memo/sertifikat yang mereka keluarkan.
Secara finansial, panpel pun meraup pemasukan cukup besar. Dengan biaya pendaftaran Rp.100.000,-/batu,kontes akik pandan mendapatkan +/- Rp.30.000.000,-. Belum lagi dari sewa stand/booth, penjualan/komisi&profit merchandise + sponsor/donatur.
Kontes akik pandan tersebut terbagi dalam 5 kategori yaitu: Sutra, Lumut, Umum, Unik & Suji. Terkecuali kategori Lumut & Suji, yang cukup jelas batasan/kriterianya, 3 kategori lainnya memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang perlu mendapat perhatian panpel.
Seperti misalnya, apakah yang dimaksud panpel dengan kategori sutra, apakah diambil dari jenisnya (pandan sutra) atau diambil dari seratnya (contoh: pandan nanas serat sutra)..??
Kemudian kategori umum, apa persisnya batasan pandan umum itu..? Contoh, mengapa salah satu pemenang dalam kategori ini adalah jenis pandan sutra..??
Lalu dari kategori unik, apa pakem/kriteria panpel dalam menetapkan kategori ini..??
Kesemua pertanyaan-pertanyaan ini perlu menjadi atensi bagi kita semua, pihak-pihak yang telah & akan mengadakan kontes akik pandan di waktu berikutnya.
Diperlukan kesepahaman dalam standar/kriteria akik pandan yang akan menjadi tolok ukur di setiap kontes. Sehingga dengan demikian akan tetap terjaga kuantitas & kualitas akik pandan demi keberlangsungan batu warisan & kekayaan alam Indonesia yang kita cintai ini.
SPSDJ..! Salam Pandan Selalu Di Jari..
^__^
(Penulis adalah pencinta batu akik pandan & pengajar di Sekolah Perguruan Buddhi, Tangerang)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar